Tampilkan postingan dengan label Korean. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Korean. Tampilkan semua postingan

Berbagai Jenis Masakan Daging Di Korea

0
COMMENTS
Di restaurant – restaurant tradisional korea, daging biasanya dipanggang di tengah – tengah meja dengan menggunakan arang dan dikelilingi dengan variasi banchan ( lauk pauk ) . Sebelum makan, daging dipotong kecil – kecil dan dibungkus dengan daun ( sayuran ) bersama nasi, potongan bawang putih, dan ssamjang ( saus pedas yang terbuat dari campuran gochujang dan doenjang ).
  • ·Bulgogi ( 불고기 ): Bulgogi dalam bahasa korea sendiri dapat diartikan ( Beul ) yang berarti api, dan 고기 ( Gogi ) yang berarti daging adalah masakan daging asal Korea. Daging yang digunakan antara lain daging sirloin atau bagian daging sapi yang bagus.
Bumbu bulgogi adalah campuran kecap asin dan gula ditambah bumbu lain bergantung pada resep dan daerahnya di Korea. Sebelum dimakan, daun selada digunakan untuk membungkus bulgogi bersama kimchi, bawang putih, atau penyedap lain sesuai selera.
Di Jepang, makanan yang sejenis disebut Yakiniku. Dibandingkan dengan Yakiniku, bumbu daging untuk bulgogi dibuat lebih manis. Air pada bumbu cukup banyak sehingga daging tidak dipanggang di atas plat besi (teppan), melainkan di atas panci datar.
Variasi lain dari bulgogi antara lain : yang terbuat dari daging babi (dwaeji-bulgogi), daging ayam (dak-bulgogi), dan sotong ( sejenis cumi ) (ojingeo-bulgogi).
  • Galbi ( 갈비 ): Dalam bahasa Korea, galbi berarti iga ( Short Ribs ) atau daging yang ada di sekitar tulang iga. Galbi umumnya dibuat dengan menggunakan iga sapi. Tapi, terkadang makanan ini juga bisa dibuat dengan menggunakan iga babi. Galbi sendiri bisa dibumbui atau dimasak tanpa bumbu. Jika dibumbui, iga akan direndam dalam saus yang terbuat dari sari buah pir asia, arak beras, kecap asin, bawang putih, minyak wijen, dan gula, dan saus ini bisa dibuat lebih pedas atau lebih jernih sesuai dengan selera masing – masing.
Ketika dipanggang, daging iga biasanya di iris di sepanjang tulangnya. Hal ini untuk memudahkan supaya saus bisa meresap ke dalam daging dengan lebih cepat, sehingga daging bisa matang lebih cepat, dan daging bisa lebih mudah dikonsumsi dengan sumpit setelah matang. Di Korea dan beberapa negara lainnya, daging iga untuk galbi yang sudah di iris sudah tersedia di pasar swalayan dan toko daging.
Galbi biasanya disajikan di rumah makan yang dikenal dengan nama galbijip ( rumah galbi ). Pengunjung memanggang sendiri daging galbi di atas pemanggang yang ada di masing-masing meja. Daging ini kemudian dibungkus dengan daun selada, daun perilla, atau daun sayur-sayuran lainnya. Sebelum dimakan, daging yang sudah dibungkus daun dicelupkan lebih dulu di dalam ssamjang, yakni saus yang terbuat dari campuran pasta kacang kedelai dan cabai merah.
Variasi lain dari galbi : dari ayam disebut dakgalbi, jokbal atau kaki babi yang disajikan dengan saus kerang asin.
  • Samgyeopsal ( 삼겹살 ): daging perut babi yang dipanggang tanpa / dengan bumbu seperti cara memanggang galbi.

  • Hoe ( baca : [hö] ) : adalah istilah umum untuk makanan korea yang berupa potongan ikan segar atau daging yang tidak dimasak. Saengseon hoe ( 생선회,生鮮膾 ) adalah irisan tipis daging ikan segar atau makanan laut lainnya (serupa dengan sashimi). Yukhoe ( 육회,肉膾 ) adalah daging sapi mentah yang diberi bumbu kecap asin, gochujang, minyak wijen, dan arak beras. Gan hoe ( 간회,肝膾 ) adalah hati sapi mentah yang dibumbui minyak wijen dan garam. Hongeohoe ( 홍어회, 洪魚膾 ) adalah irisan daging ikan pari yang sebelumnya disimpan di dalam guci hingga terfermentasi.
Saus cocol untuk saengseon hoe disebut chogochujang ( 초고추장 ) yang dibuat dari gochujang dan cuka. Sebelum dimakan, hoe bisa diberi wasabi atau di celupkan ke saus chogochujang atau ssamjang ( 쌈장 ), dan dibungkus dengan daun perila atau daun selada. Sewaktu dihidangkan, hoe diletakkan di atas piring berisi dangmyeon ( Sohun ) agar terlihat lebih menarik.
Di rumah makan, ketika kita selesai menyantap saengseon hoe, orang sering memesan maeuntang ( sup ikan yang dibuat dari kepala ikan dan bagian ikan yang tidak bisa dijadikan hoe ) .
  • Sannakji atau gurita hidup. Sannakji yang dimakan mentah biasanya masih hidup di atas meja.

  • Makchang ( 막창 ): jeroan babi panggang yang disajikan seperti samgyeopsal dan galbi. Makanan jenis ini sangat khas di Daegu dan propinsi Gyeongsang.

  • Gobchang ( 곱창 ): Sama seperti makchang, tetapi jeroan yang digunakan adalah jeroan babi atau jeroan sapi muda.


Source : Wikipedia

Tata Cara / Etiket makan di Korea

1
COMMENT
Di setiap negara pasti memiliki kebudayaan dan tata cara ( etiket ) yang berbeda untuk menentukan batas kesopanan, termasuk dalam etiket makan. Di Korea, etiket makan sendiri mempunyai nilai yang penting karena bisa menunjukkan tingkat kesopanan kita.


Di Korea, peralatan yang digunakan untuk makan antara lain sumpit dari stainless steel ( Jeotgarak ) dan sendok panjang ( Sutgarak ). Dan satu set sumpit beserta sendok ini dinamakan sujeo ( gabungan Jeotgarak dan Sutgarak ) , tetapi sujeo bisa juga diartikan sendok saja. Orang korea menggunakan sumpit sejak abad ke- 5 masehi.

Pengaturan Meja Makan
Orang korea biasanya makan dengan duduk di bantal ( jadi, tidak duduk di kursi ) pada meja yang rendah dan dengan posisi kaki yang menyilang ( Menyila ).
Makanan disana dimakan dengan menggunakan sumpit dari stainless steel ( Jeotgarak ) dan sendok panjang ( sutgarak ). Selain itu, mangkuk nasi dan sup tidak boleh berpindah dari meja sehingga mereka memakannya dengan sendok. Banchan ( lauk pauk ) dimakan dengan sumpit.
Pengaturan yang umum digunakan seperti berikut :
Nasi untuk perorangan disediakan dalam mangkuk kecil yang lebih tinggi dari diameternya. Sup hangat disediakan dalam mangkuk yang lebih besar dan lebar ( letaknya di sebelah kanan nasi ), seringkali jjigae atau makanan jenis berkuah lain dimakan bersama dari panci besar di tengah-tengah meja. Set sendok panjang stainless steel untuk nasi dan sup, dan sumpit untuk banchan ( letaknya di sebelah kanan sup).
Hidangan lauk banchan yang bervariasi disediakan dalam mangkuk-mangkuk kecil. Tergantung pada setiap rumah tangga, minuman bisa saja disediakan atau tidak disediakan. Air es biasanya disediakan saat makan bersama keluarga. Dalam lingkungan umum ( misalnya restaurant), disediakan air atau minuman tradisional ( “teh” biji-bijian seperti teh barley, sementara teh biasa kurang disukai saat makan karena rasanya kurang cocok dengan nasi atau banchan yang pedas ). Minuman lain yang umum saat makan adalah soju. Setelah makan, minuman penyegar yang disediakan contohnya soojunggwa atau shikhye. Minuman yang disajikan berbeda-beda disesuaikan dengan musim dalam setahun.
Etiket Makan Tradisional
Untuk Orang tua, orang yang dihormati, dan tamu harus diperlakukan dengan hormat dan mempunyai hak untuk memakan makanannya terlebih dahulu. Bagi mereka ini, umumnya disediakan hidangan yang terbaik. Orang Korea tidak mengangkat mangkuk nasi dan sup mereka dari meja. Etiket mengharuskan mangkuk tetap di meja dan sendok/ sumpit digunakan untuk menyuap makanan ke mulut. Mengangkat mangkuk dengan tangan dianggap tidak sopan, kecuali dalam beberapa keadaan yang cukup longgar, hal itu masih bisa diterima. Pada zaman dulu, kaum bangsawan ( yangban ) makan dengan meja yang mewah sementara kebalikannya, petani menikmati makanannya di tengah ladang.
Perilaku tidak sopan saat makan ( Di Korea ) :

  • Menghembuskan napas dari hidung ke meja,

  • Mendahului makan sebelum orang tertua,

  • Mendirikan sumpit atau sendok ke atas, karena melambangkan dupa yang dibakar saat upacara kematian,

  • Menancapkan makanan dengan sumpit dan mengambil makanan dengan tangan ( ada makanan yang boleh diambil dengan jari tangan, namun banchan tidak diperbolehkan ),

  • Menggunakan sumpit dan sendok pada saat bersamaan ( hanya boleh dengan satu tangan ),

  • Menggunakan sumpit atau sendok dengan tangan kiri,

  • Membuat suara berisik saat mengunyah makanan atau memukul mangkuk dengan alat makan,

  • Mengaduk-aduk nasi atau sup dengan sendok/ sumpit,

  • Mengaduk-aduk lauk pauk dengan sendok/ sumpit,

  • Menyelesaikan makan terlalu cepat atau terlalu lambat,

  • Minum minuman menghadap ke orang tua ( Ini sangat tidak sopan, seseorang harus memutar posisi ke arah lain/ sebelahnya )

  • Menerima minuman dari orang tua dan dihormati dengan kedua tangan, seharusnya tangan kiri diletakkan ke dada dan tangan kanan memegang tempat minum/ cawan saat minuman dituangkan.

  • Dalam situasi informal, peraturan-peraturan ini kurang begitu penting. Dalam acara makan keluarga, anak-anak diajari oleh orang tua tentang cara dan etiket makan tradisional.

  • Berbicara saat mengunyah makanan tidak apa-apa, selama mulut tidak dibuka. Adalah tidak sopan saat makan berbicara dengan mulut terbuka. Namun, jika berbicara saat makan, orang Korea terbiasa menjawab dengan hanya mengangguk-anggukkan kepala atau menyebut “mm” sebagai kata “ya” dan tidak membuka mulut. Menyantap/ menyeruput sup dengan suara berdesis sangat dianjurkan. Orang korea akan memberi komentar terhadap tamu yang sangat diam saat makan ( jika ia tidak bicara ), supaya ia tidak terus berpacu menyantap makanan jika ia berhenti makan untuk berbicara.

Peraturan lain yang harus diingat adalah orang-orang tua atau yang dihormati tidak perlu harus mengikuti tata-cara itu, namun orang lain diharuskan. Ini dikarenakan hal terpenting dalam makan adalah menunjukkan rasa hormat dan sopan kepada yang berada diatas kita. Hal ini tidak berlaku saat makan sendirian atau dengan teman-teman.
Dalam makan malam tidak diharuskan menghabiskan semua porsi lauk pauk yang disediakan, namun nasi individual harus dihabiskan. Menyantap makanan terlalu cepat akan membuat tuan rumah berpikir bahwa makanan yang disediakan tidak cukup. Selain itu menyisakan lauk dalam jumlah banyak adalah tidak sopan karena dianggap membuang-buang makanan.
Pada saat di restoran, seorang Korea cenderung membayar semua makanan semua orang dalam suatu kelompok. Biasanya yang dibayari akan membayar saat makan selanjutnya. Banchan yang bermacam-macam biasa dipesan dan disajikan dalam porsi kecil dan akan dipenuhkan lagi jika sudah habis. Tidak apa-apa untuk meminta tambahan lauk.
Source : Wikipedia

Jenis - Jenis Minuman Beralkohol di Korea

0
COMMENTS

- Makgeolli, minuman fermentasi berwarna putih susu.

- Cheongju atau “ arak jernih”, terbuat dari beras yang di fermentasikan, disaring, kemudian di simpan hingga kadar alkoholnya mencapai 15- 20%.
- Soju atau “arak yang dibuat dari proses pembakaran” dibuat dari proses distilasi dengan bahan campuran beras, jelai atau ubi jalar. Warnanya jernih dan kandungan alkoholnya 25-30%. Tidak berbau namun sedikit pahit rasanya.
- Andong soju, soju yang berasal dari andang propinsi Gyeongsang Utara. Untuk mematangkan soju ini diletakkan di bawah tanah yang bersuhu 15°C selama 100 hari. Kandungan alkoholnya 45%. Pada masa lalu digunakan sebagai obat pencernaan dan luka – luka.
- Dongdongju, bermakna “ arak dengan butir – butir yang mengapung”, berasal dari propinsi Gyeonggi. Memiliki ciri – ciri adanya butir – butir beras ketan yang mengapung karena tidak di saring. Rasanya manis dan terbuat dari beras ketan yang difermentasikan dengan ragi dalam tempayan.

- Insamju atau “arak gingseng” , yang terbuat dari beras yang dicampur ragi dan akar gingseng atau bisa juga dengan cara merendam gingseng dalam soju selama 6 bulan. Insamju berasal dari Geumsan propinsi Chungcheong Selatan. Insamju berguna juga sebagai minuman obat yang dapat menurunkan penyakit jantung.
- Sogokju, arak  beras fermentasi yang memiliki kandungan alkohol 18%.
- Gyodong Beopju, arak beras beraroma herbal dan bunga – bunga.
- Baegilju (“ arak seratus hari” ) atau Sinseonju (“arak panjang umur” ) adalah minuman pilihan istana Dinasti Joseon. Terbuat dari beras ketan, gandum bunga seruni, azalea, buah – buahan dan magnolia yang dimasak selama 100 hari dan memiliki kandungan alokohol 16 – 18%.
- Munbaeju, arak yang terbuat dari jewawut dan sorghum yang dimasak dengan ragi selama 6 bulan. Kandungan alkohol melebihi 40%. Pembuatannya yang rumit dan hanya dibuat oleh keluarga tertentu maka, pemerintah korea mendaftarkannya sebagai warisan budaya tak terbenda nomor 86.
- Igangju, arak denga rasa buah pir, kulit manis, dan madu yang dimasak selama satu bulan.
 

 


 

 

 

 


 

BANCHAN ( LAUK - PAUK ) ORANG KOREA

3
COMMENTS


Jeeeeenggg..... annyeong semuanya.. kali ini kita bahas tentang makanan dari korea, tapi kali ini aku akan mengenalkan jenis – jenis Banchan ( lauk - pauk ) yang dihidangkan dalam piring – piring kecil yang dimaksudkan untuk di habiskan sekali makan. yuuuukkk....kita mulai saja yah apa saja jenis – jenis Banchan..
1. Kimchi
Siapa juga yang tidak kenal dengan kimchi? Yup, kimchi merupakan salah satu asinan yang terbuat dari sayuran yang di beri bumbu pedas. Kimchi selalu ada di setiap meja makan ketika orang korea makan baik dirumah – rumah atau di tempat – tempat makan. Sayuran yang biasa di buat kimchi adalah sawi putih dan juga lobak. Kimchi juga biasa di gunakan sebagai bumbu untuk membuat sup kimchi ( kimchi jjigae ), atau nasi goreng kimchi ( kimchi bokkeumbap ). 

2. Namul (나물)


Merupakan sayuran yang ditumis atau direndam dalam bumbu seperti minyak wijen, kecap asin, garam dapur, cuka, bawang putih, daun bawang, dan bubuk cabai. Ada beberapa jenis Namul seperti:
Kongnamul (콩나물) : tumis tauge dengan minyak wijen.
Gosari-namul (고사리나물): tumis pucuk pakis
       ▪ Mu-saengchae/Mu-chae (무생채/무채): asinan lobak yang diiris korek api tipis dan dibericuka, gula, garam dapur,  dan cabai.
                                                                                                                  
3. Jorim


Merupakan sebutan untuk makanan yang dimasak dengan saus. Salah satu Jorim yang disajikan adalah Dubu-jorim (두부조림): tahu yang ditumis dengan saus berupa campuran kecap asin, minyak wijen, bawang putih, dan daun bawang. 


4 . Jjim



Adalah makanan yang dikukus. Salah satu jenis makanan ini adalah Gyeran-jjim (계란찜) telur yang dikukus dengan bumbu..

5 . Jeon



Sebutan untuk makanan yang di goreng di atas wajan. Salah satu jenis jeon yang terkenal adalah buchimgae ( adonan tepung terigu dan sayuran yang di goreng tipis seperti panekuk ). Selain itu ada juga Kimchijeon (김치전) panekuk kimchi yang sudah masam. 

 6. Japchae (잡채)

Adalah tumis sayuran yang di campur dengan sohun.

Gambar – gambar lain:

Mu – saengchae


Gosari – namul



Kimchi Jjigae


Kimchi Jeon


Source : Wikipedia