Tata Cara / Etiket makan di Korea

Di setiap negara pasti memiliki kebudayaan dan tata cara ( etiket ) yang berbeda untuk menentukan batas kesopanan, termasuk dalam etiket makan. Di Korea, etiket makan sendiri mempunyai nilai yang penting karena bisa menunjukkan tingkat kesopanan kita.


Di Korea, peralatan yang digunakan untuk makan antara lain sumpit dari stainless steel ( Jeotgarak ) dan sendok panjang ( Sutgarak ). Dan satu set sumpit beserta sendok ini dinamakan sujeo ( gabungan Jeotgarak dan Sutgarak ) , tetapi sujeo bisa juga diartikan sendok saja. Orang korea menggunakan sumpit sejak abad ke- 5 masehi.

Pengaturan Meja Makan
Orang korea biasanya makan dengan duduk di bantal ( jadi, tidak duduk di kursi ) pada meja yang rendah dan dengan posisi kaki yang menyilang ( Menyila ).
Makanan disana dimakan dengan menggunakan sumpit dari stainless steel ( Jeotgarak ) dan sendok panjang ( sutgarak ). Selain itu, mangkuk nasi dan sup tidak boleh berpindah dari meja sehingga mereka memakannya dengan sendok. Banchan ( lauk pauk ) dimakan dengan sumpit.
Pengaturan yang umum digunakan seperti berikut :
Nasi untuk perorangan disediakan dalam mangkuk kecil yang lebih tinggi dari diameternya. Sup hangat disediakan dalam mangkuk yang lebih besar dan lebar ( letaknya di sebelah kanan nasi ), seringkali jjigae atau makanan jenis berkuah lain dimakan bersama dari panci besar di tengah-tengah meja. Set sendok panjang stainless steel untuk nasi dan sup, dan sumpit untuk banchan ( letaknya di sebelah kanan sup).
Hidangan lauk banchan yang bervariasi disediakan dalam mangkuk-mangkuk kecil. Tergantung pada setiap rumah tangga, minuman bisa saja disediakan atau tidak disediakan. Air es biasanya disediakan saat makan bersama keluarga. Dalam lingkungan umum ( misalnya restaurant), disediakan air atau minuman tradisional ( “teh” biji-bijian seperti teh barley, sementara teh biasa kurang disukai saat makan karena rasanya kurang cocok dengan nasi atau banchan yang pedas ). Minuman lain yang umum saat makan adalah soju. Setelah makan, minuman penyegar yang disediakan contohnya soojunggwa atau shikhye. Minuman yang disajikan berbeda-beda disesuaikan dengan musim dalam setahun.
Etiket Makan Tradisional
Untuk Orang tua, orang yang dihormati, dan tamu harus diperlakukan dengan hormat dan mempunyai hak untuk memakan makanannya terlebih dahulu. Bagi mereka ini, umumnya disediakan hidangan yang terbaik. Orang Korea tidak mengangkat mangkuk nasi dan sup mereka dari meja. Etiket mengharuskan mangkuk tetap di meja dan sendok/ sumpit digunakan untuk menyuap makanan ke mulut. Mengangkat mangkuk dengan tangan dianggap tidak sopan, kecuali dalam beberapa keadaan yang cukup longgar, hal itu masih bisa diterima. Pada zaman dulu, kaum bangsawan ( yangban ) makan dengan meja yang mewah sementara kebalikannya, petani menikmati makanannya di tengah ladang.
Perilaku tidak sopan saat makan ( Di Korea ) :

  • Menghembuskan napas dari hidung ke meja,

  • Mendahului makan sebelum orang tertua,

  • Mendirikan sumpit atau sendok ke atas, karena melambangkan dupa yang dibakar saat upacara kematian,

  • Menancapkan makanan dengan sumpit dan mengambil makanan dengan tangan ( ada makanan yang boleh diambil dengan jari tangan, namun banchan tidak diperbolehkan ),

  • Menggunakan sumpit dan sendok pada saat bersamaan ( hanya boleh dengan satu tangan ),

  • Menggunakan sumpit atau sendok dengan tangan kiri,

  • Membuat suara berisik saat mengunyah makanan atau memukul mangkuk dengan alat makan,

  • Mengaduk-aduk nasi atau sup dengan sendok/ sumpit,

  • Mengaduk-aduk lauk pauk dengan sendok/ sumpit,

  • Menyelesaikan makan terlalu cepat atau terlalu lambat,

  • Minum minuman menghadap ke orang tua ( Ini sangat tidak sopan, seseorang harus memutar posisi ke arah lain/ sebelahnya )

  • Menerima minuman dari orang tua dan dihormati dengan kedua tangan, seharusnya tangan kiri diletakkan ke dada dan tangan kanan memegang tempat minum/ cawan saat minuman dituangkan.

  • Dalam situasi informal, peraturan-peraturan ini kurang begitu penting. Dalam acara makan keluarga, anak-anak diajari oleh orang tua tentang cara dan etiket makan tradisional.

  • Berbicara saat mengunyah makanan tidak apa-apa, selama mulut tidak dibuka. Adalah tidak sopan saat makan berbicara dengan mulut terbuka. Namun, jika berbicara saat makan, orang Korea terbiasa menjawab dengan hanya mengangguk-anggukkan kepala atau menyebut “mm” sebagai kata “ya” dan tidak membuka mulut. Menyantap/ menyeruput sup dengan suara berdesis sangat dianjurkan. Orang korea akan memberi komentar terhadap tamu yang sangat diam saat makan ( jika ia tidak bicara ), supaya ia tidak terus berpacu menyantap makanan jika ia berhenti makan untuk berbicara.

Peraturan lain yang harus diingat adalah orang-orang tua atau yang dihormati tidak perlu harus mengikuti tata-cara itu, namun orang lain diharuskan. Ini dikarenakan hal terpenting dalam makan adalah menunjukkan rasa hormat dan sopan kepada yang berada diatas kita. Hal ini tidak berlaku saat makan sendirian atau dengan teman-teman.
Dalam makan malam tidak diharuskan menghabiskan semua porsi lauk pauk yang disediakan, namun nasi individual harus dihabiskan. Menyantap makanan terlalu cepat akan membuat tuan rumah berpikir bahwa makanan yang disediakan tidak cukup. Selain itu menyisakan lauk dalam jumlah banyak adalah tidak sopan karena dianggap membuang-buang makanan.
Pada saat di restoran, seorang Korea cenderung membayar semua makanan semua orang dalam suatu kelompok. Biasanya yang dibayari akan membayar saat makan selanjutnya. Banchan yang bermacam-macam biasa dipesan dan disajikan dalam porsi kecil dan akan dipenuhkan lagi jika sudah habis. Tidak apa-apa untuk meminta tambahan lauk.
Source : Wikipedia

1 comments:

Tolong tinggalkan komentar dengan kata - kata yang sopan ~Gomawo~